Our Blog

Peringatan ? Cobaan ? setidaknya, Tuhan masih "Sayang"

14 maret lalu, terjadi sebuah hal yang lagi cukup membuat batin termenung, shock. Kata itu mungkin lebih tepat untuk menggambarkan suasana setelah kondisi  terjadi. Hanya sekelebat, namun nyata. Sebenarnya ini hanyalah sebuah perjalanan yang meneynangkan, karna perjalanan ini bertujuan untuk melakukan observasi di wilayah Situ Gunung, sekalian lepas penat lah niatnya, berserah diri terhadap alam juga .
 Siapa sangka?                                                 
 Observasi ini malah di awali dengan sebuah kejutan, dan buat gua sendiri kejutan yang bakal gua ingat seumur hidup,sebab nyawa gue berjarak 5 centi dari ubun – ubun, nyaris tamat,tewas. Kejadiannya mirip mirip ama final destination, ada besi yang “iseng” mau noel ini kepala. Cukup fantastis kan?
Ceritanya gini, waktu keberangkatan ke Situ Gunung kita menggunakan bus, bukan truk seperti biasanya. Gua duduk di deretan 5 kursi paling belakang dengan posisi pas di pojok belakang pintu.kantuk tetap hadir walau si Sopir memacu kendaraan menyalip kendaraan secara berlebihan (naiktrotoar?). Fisik yang diperlukan cukup berat untuk tracking nanti, mata pun  tertutup hingga ahirnya lelap menghampiri. Di tengah lelapnya, kejadian ini begitu cepat terjadi, si besi yang entah dari mana, terlindas oleh ban belakang,dan entah kenapa bisa, ia malah naik dan menembus badan bawah bus, menghujam langsung kearah gua.  Setelah si besi mencubit kelingking kaki,merobek celana hingga terberai, sayang seribu sayang, dia tak menghujam ke ubun ubun, tapi meleset beberapa centi dari kepala. Kondisi terjadi begitu cepat, gua yang mendadak terbangun teriak untuk menghentikan bus, selama proses bus berhenti, si besi ajaib ini terus bergerak kencang 200FZ/S kirakira, bisa di bayangkan? Kalo si besi ini malah menancap di kepala gua?dan membuat lubang semakin besar dengan getarannya?  
Yah setelah kejadian, kita tetap melanjutkan perjalanan dan gua di berikan pertolongan pertama untuk menahan luka dari cubitan besi di kelingking kaki. Kursi yang gua tempatin ahirnya kosong dan ga ada yang mau nempatin hingga pulang nanti.
Ketika maut begitu dekat, hal lucu yang terjadi gua justru kembali teringat Tuhan,setelah sikap bodo amat di semester 3 ini terhadap Tuhan. Kenapa ? karna ketika terbangun dan linglung bercampur kaget menghampiri yang gua teriakkan justru lafaz Allahuakbar, bukan kata kata kebun binatang yang biasa gua celoteh kan sehari harinya. Hingga ini jadi bahan celotehan anak anak berkat si teriakan. Setelah kejadian, dan luka sedang di balut, jadi inget gua belum isya. Kebayang kalo tadi ini nyawa beneran di ambil dengan kondisi lalai tadi, ditambah gaya hidup yang makin jauh dari Nya.

Entah apa maksud Mu memberiku kejadian ini, tak bisa ku tangkap apa ini peringatan atau cobaan seperti yang  tertulis di buku agamaku dulu. Tapi satu yang aku mengerti, Engkau masih sayang padaku,dan memberi ku kesempatan untuk memperbaiki diri,hingga nanti bila aku benar benar Engkau panggil, aku akan hadir dalam keaadan terbaik,dalam keadaan yang Engkau anggap baik, dalam keadaan yang selalu di impikan ciptaanmu. Inshaa Allah :D


Agama ada untuk membimbing manusia, Manusia dibimbing karna ia begitu rapuh, dan Rapuh ialah kuasa dari Sang Esa itu sendiri

Dokumentasi :




cubitan Besi
Kecil tapi Dalem
Celana yang sobek


posisi duduk
pulang duduk di kursi sakral juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bercerita Designed by Templateism | MyBloggerLab Copyright © 2014

Gambar tema oleh richcano. Diberdayakan oleh Blogger.